1. Tujuan :
Untuk pemeriksaan kadar air pada ikan, produk perikanan
dan hasil sampingnya
2. Prinsip :
Molekul air dihilangkan
melalui pemanasan dengan oven vakum pada suhu 95o – 100 o
C dengan tekanan udara tidak lebih dari 100 mm Hg selama 5 jam atau oven tidak
vakum pada suhu 105 oC selama 16 jam – 24 jam. Penentuan berat air
dihitung secara gravimetri berdasarkan silisih berat contoh sebelum dan sesudah
contoh dikeringkan.
3. Acuan : SNI
– 01 – 2354.2 – 2006
4. Peralatan :
a. Blender
atau alat penghancur makanan
b. Cawan
porselin volume 30 ml
c. Alat
penjepit
d. Desikator
e. Sendok
contoh
f. Timbangan
analitik kepekaan 0,01 g
g. Oven
vakum atau tidak vakum
h. Saringan
No 20 ukuran mesh 0,331 inchi dimeter kawat 0,510 mm
5. Preparasi Contoh
a Tepung ikan
Lumatkan contoh dengan blender dan
sejenisnya hingga partikel dapat melewati saringan 20 mesh. Masukkan contoh
dalam wadah plastik atau gelas yang bersih dan bertutup.
b Produk perikanan selain tepung ikan
Lumatkan contoh hingga homogen dan
masukkan dalam wadah plastik atau gelas yang bersih dan bertutup. Jika contoh
tidak langsung diuji, simpan contoh dalam refrigerator atau freezer sampai
saatnya untuk dianalisa. Kondisikan contoh pada suhu ruang dan pastikan contoh
masih tetep homogen sebelum ditimbang. Jika terjadi pemisahan antara cairan dan
contoh maka diaduk ulang dengan blender sebelum dilakukan analisa.
6. Prosedur :
a. Kondisikan Oven pada suhu yang akan digunakan hingga
mencapai kondisi stabil.
b.
Masukkan cawan kosong ke dalam oven minimal 2 jam
c.
Pindahkan cawan kosong ke dalam desikator sekitar 30
menit sampai mencapai suhu ruang dan timbang bobot kosong (Ag)
d.
Timbang contoh yang telah dihaluskan sebanyak ± 2 g ke dalam cawan ( Bg)
e.
Masukkan cawan yang telah diisi dengan contoh ke dalam
oven vakum pada suhu 95o – 100 oC, dengan tekanan udara
tidak lebih dari 100 mmHg selama 5 jam atau masukkan ke dalam oven tidak vakum
pada suhu 105oC selama 16jam – 24 jam.
f.
Pindahkan cawan dengan menggunakan alat penjepit ke dalam desikator selama ± 30 menit kemudian ditimbang ( Cg)
g.
Lakukan pengujian minimal duplo (dua kali)
7.
Penghitungan
8.
Pelaporan
a.
Jika
hasil perhitungan diperoleh angka desimal kurang dari 5 (lima )
maka pembulatan ke bawah, tetapi jika lebih dari 5 (lima ) pembulatan ke atas.
b. Jika hasil perhitungan diperoleh angka desimal 5 (lima )
yang akan dibulatkan dari angka genap yang ada didepannya, maka angka 5 (lima ) tersebut menjadi
hilang, tetapi bila jika angka didepannya ganjil maka pembulatan akan naik
b. Jika hasil perhitungan diperoleh angka desimal 5 (
9. Keamanan dan Keselamatan kerja ( K3 )
Untuk menjaga keamanan dan
keselamatan kerja selama melakukan analisa maka perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
a.
Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan analisa
b.
Gunakaan
jas laboratorium selama bekerja.
Sumber: SNI – 01 – 2354.2 – 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar